Ditulis-tulis Saja

"Saya pernah bertanya pada mamak saya, kenapa mamak saya masakannya ini enak sekali?" ujar lelaki bertubuh kurus yang mengenakan kupluk itu, "Mamak saya menjawab, ya dimasak-masak saja". Audiens tertawa renyah mendengarnya.

"Kali kedua saya bertanya kepada mamak saya, kenapa masakan mamak ini enak sekali?.. kemudian mamak saya menjawab, ya dimasak-masak saja". Kembali audiens menyambut pernyataan lelaki tersebut dengan tawa.

"Kali ketiga, waktu itu saya bangun pagi.. saya lihat mamak saya memasak masakan untuk sarapan. Saya lihat beliau memotong-motong bahan makanan, mencampurkan bumbunya, mengaduknya di kuali, menambahkan air dan lain sebagainya sehingga masakannya pun matang. 'Darwis, ayo sini makan.. makananannya sudah siap' ucap mamak saya. Kemudian saya setuju bahwa masakan mamak saya yang enak ini memang hanya dimasak-masak saja". Suara tawa para hadirin pun terdengar menggema di seantero aula.
*****
Air Conditioner yang dinyalakan di Aula Utara Fakultas tempat saya belajar memang begitu dingin, saya memilih untuk tidak melepaskan jaket yang saya kenakan saat berkendara. Saya telah terlambat sekitar duapuluh menit --karena kebiasaan buruk saya mengulur waktu hingga menit-menit terakhir, dan salah seorang pembicara talkshow kepenulisan yang telah menghasilkan dua karya yang cukup diterima baik oleh masyarakat, novel tentang Nabi Muhammad, Muhammad yaitu Tasaro GK telah memulai perbincangannya. 



Acara bincang-bincang minggu pagi ini dibuka dengan begitu renyah. Tasaro GK --GK, yang saya curigai merupakan singkatan dari Gunung Kidul, tempat kelahirannya, mengungkapkan proses kreatifnya dalam penulisan novel terbarunya, Muhammad. Novel Muhammad sendiri merupakan suatu hasil kreatif yang cukup menarik, mengingat format novelnya yang merupakan pemfiksian dari kisah perjalanan Nabi Muhammad. Tentu merupakan hal yang tidak mudah mengingat sosok Nabi Muhammad sendiri adalah sosok yang begitu istimewa di mata umat islam, kontroversial di mata orientalis dan golongan yang sinis terhadap ajaran Beliau, dan sosok yang berpengaruh terhadap sejarah kemanusiaan. "Salah seorang ulama pernah mengomentari, Nabi Muhammad koq difiksikan?".

Pun itu tidak menyurutkan geloranya untuk menulis, Kendati menemukan berbagai kesulitan dalam proses penulisannya, akhirnya Novel Muhammad pun rampung menjadi dua buku. Banyak kesan dan pesan yang Tasaro bagikan kepada audiens peserta Talkshow Kepenulisan "Memaknai Kehidupan Lewat Sastra" terkait proses kreatif, kehidupan sebagai penulis beserta suka-dukanya. 

Ada satu poin yang cukup menggelitik bagi saya, mengenai kesenjangan yang tercipta antar generasi. Generasi yang akan datang, tingkat kekritisannya akan jauh melampaui generasi masa kini, yang mana keadaan tersebut akan dikatalisasi oleh kemajuan teknologi yang begitu dominan. Untuk itu, bahasa doktrinasi untuk generasi yang akan datang tidak akan lagi diterima, konsep pemikiran generasi yang akan datang akan jauh lebih 'berat' dimana pembuktian logika cenderung akan diperlukan. Adalah tugas kita untuk menyajikan tulisan yang lebih memberikan manfaat bagi generasi penerus kita di masa yang akan datang.Bagaimana bisa menyajikan bacaan yang bermutu untuk generasi di masa yang akan datang apabila tidak terbiasa menulis? :D *koreksi untuk diri pribadi*.

*****

Darwis Tere Liye, yang agaknya merupakan salah satu magnet utama dalam acara talkshow ini mulai masuk ke ruangan. Namanya yang cukup terkenal mengingat buku-bukunya yang menjadi national best seller --salah satu novelnya, Hafalan Shalat Delisa telah diadaptasi ke layar perak, membuat saya cukup penasaran akan sosoknya, kendati saya belum pernah membaca karya beliau sebelumnya. Tanda dilarang memotret pun disajikan ke layar proyektor. Muncullah sosok lelaki bertubuh kurus mengenakan kupluk dan sweater hijau dengan raut muka yang terkesan acuh tak acuh ke dalam ruangan. "Panitia begitu menyebalkan ya, menyebalkan dalam tanda kutip. Setelah berbulan-bulan menyiapkan acara, mereka tidak menghadiri sesi talkshow yang mereka selenggarakan, ya sudah saya suruh mereka untuk masuk ke ruangan aula pada akhirnya", bukanya. Saya bergumam pada diri saya sendiri, ini tidak akan menjadi sesi talkshow yang biasa-biasa saja, agaknya.



Materi yang disajikan pada acara talkshow bekisar mengenai proses kreatif dalam menulis. Penyampaian materi pun cukup unik mengingat Tere Liye memilih menggunakan media perumpamaan dalam mengungkapkan isi materinya, dalam nada penyair yang megingatkan saya pada guru-guru Bahasa Indonesia Sekolah Dasar saya dulu. Gaya bahasanya yang cukup menarik, dengan pembawaannya yang terkesan cuek membuat saya menikmati tiap detik demi detik penyampaian materinya. Pentingnya membiasakan diri untuk menulis adalah salah satu hal yang begitu ditekankan. "Cari motivasi terbaik untuk menulis, jangan menulis agar kamu nanti menjadi penulis terkenal dan karyamu difilmkan, tetapi cari motivasi yang lebih baik daripada itu --menulislah karena kamu suka", ujarnya. Hati saya begitu tertohok karena saya telah lama meninggalkan passion menulis saya, yang salah satunya karena saya begitu perfeksionis terhadap hasil karya yang ingin saya hasilkan; saya begitu ingin karya saya bagus. 

Tere Liye mengungkapkan 6 strata tulisan berdasarkan kebaikan kontennya;
Tulisan yang Menginspirasi
Tulisan yang Menemani
Tulisan yang Menghibur
---------
Tulisan yang Sia-sia
Tulisan yang Mengganggu dan Destruktif Skala Medium
Tulisan yang Destruktif Skala Besar
Poin penting yang Liye sampaikan adalah, tidak masalah di 3 skala terbaik manakah tulisan yang kita tulis, yang terpenting adalah tulisan kita nantinya tidak boleh berada pada 3 skala terburuk dari tingkat baiknya konten tulisan. Hmmm.

Sebagai penutup, Liye memberikan kata-kata bijak yang cukup menggugah;
waktu terbaik pertama menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu
waktu terbaik menanam pohon kedua adalah hari ini
sayangnya, setelah waktu terbaik kedua tidak akan ada lagi waktu terbaik untuk menanam pohon
Kata-kata yang begitu dalam maknanya, dan sesuai tidak hanya untuk memulai proses kreatif menulis menurut saya, dan cukup menggelitik mengingat saya begitu senang procrastinating :")

Masih banyak  materi-materi terkait kepenulisan yang sangat bermanfaat yang dibagikan dalam acara talkshow tersebut, saya merasa beruntung karena saya ikut menghadiri acar talkshow kepenulisan ini. Overall, saya sangat puas dengan pengalaman yang saya dapatkan hari ini. Dan inilah hasil kerja pertama saya setelah sekian lama mengistirahatkan blog dan kehilangan semangat dalam menulis, terima kasih khususnya pada kedua penulis yang telah menggugah kembali semangat saya dalam menulis dan mengingatkan bahwa menjadi penulis adalah passion saya yang sejak dulu saya miliki.

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Tentang saya

Back
to top